Gambaran pocong adalah sangat pelbagai. Dikatakan, pocong memiliki wajah berwarnah hijau dengan mata yang kosong. gambaran lain menyatakan, pocong berwajah rata dan memiliki lubang mata berongga atau tertutup kapas dengan wajah putih pucat. Mereka yang percaya akan adanya hantu ini beranggapan, pocong merupakan
bentuk protes dari si mati yang terlupa dibuka ikatan kafannya sebelum kuburnya ditutup.
Meskipun pocong dalam film sering digambarkan bergerak melompat-lompat, mitos tentang pocongk malah menyatakan pocong bergerak melayang-layang. Hal ini boleh dimaklumi, sebab di filem-filem pemeran pocong tidak boleh menggerakkan kakinya sehingga berjalannya harus melompat-lompat. Keadaan ini pula yang menimbulkan suatu pernyataan yang biasa digunakan untuk membezakan pocong asli dan pocong palsu dimasyarakat.
Kepercayaan akan adanya hantu pocong hanya berkembang di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera. Walaupun penggambarannya mengikuti tradisi muslim, umat beragama lain pun ternyata dapat mengakui kewujudan hantu ini.
Menurut kepercayaan masyarakat, hanya ada 2 cara untuk melepaskan diri bila dikejar oleh pocong. cara pertama adalah bersetubuh dengan bumi atau yang biasa disebut tiarap sedangkan cara kedua adalah jalan berkelok-kelok sepertinya cacing. Kedua-dua cara ini diyakini sangat berkesan oleh masyarakat diberbagai daerah.
Pocong sering kali mewarnai cerpen atau roman bertema misteri. Dalam sinema nasional Indonesia bergenre horor, pocong bahkan sering kali dihadirkan. Beberapa bahkan menggunakannya sebagai tajuk.
Kepercayaan akan susuk yang satu ini membawanya hadir ke dalam skrin lebar. Film yang sudah dikeluarkan menggunakan sosok ini diantaranya “pocong” pada tahun 2005, “pocong 2″ pada tahun 2006, “pocong 3″ pada tahun 2007, dan 40 Hari Bangkitnya pocong.
Tabekpuang
No comments:
Post a Comment